Hujan Punya Cerita tentang Kita by Yoana Dianika

Hujan Punya Cerita tentang Kita by Yoana Dianika

Rangga menatap kertas putih yg tertempel di papan pengumunan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga Surabaya. Semester ini dia sudah mengambil KKN. Ini tentu akan menjadi pengalaman baru baginya. Akan ada banyak objek yg bisa dibidik dgn Nikon kesayangannya. Terlebih tujuan KKN selalu tempat2 yg masih asri dipedesaan. Pasti akan menjadi sesuatu yg tak terlupakan. Kata teman2, hari ini kelompok KKN dibagikan. Anggota tiap kelompok akan diberitahukan lewat papan pengumuman. Pembagian anggota dgn sistem acak dan ditentukan langsung oleh pihat universitas. Besar kemungkinan dlm suatu kelompok terdiri dari mahasiswa berbagai fakultas. Kesempatan ini bisa dijadikan sebagai sarana untuk berinteraksi dgn mahasiswa lain." KKN itu nggak terlupakan. Kamu terjun ke masyarakat, bergaul dgn mereka, lalu mendapatkan banyak pengalaman baru, dan yg paling nggak terlupakan.....bnyak yg cinlok loh selama KKN." Rangga teringat wejangan seniornya beberapa hari lalu, yg diikuti derai tawa. Dibalik kesan positif, tdk sdikit pula yg memberikan kesan negatif selama menjalani KKN. " Bgaimana bisa menarik, lokasi KKN selalu ditempat terpencil. Dipelosok yg nggak ada internet! Listrik pun ala kadarnya. Sinyal antara ada dan tiada. Udah gitu,....tiap hari harus masak sendiri. Ribet pokoknya.!" Setelah mematikan rokoknya, Rangga mulai menyusuri kertas putih itu. Mencari namanya disana. Kertas satu...,namanya tdk ada. Lanjut ke kertas dua..., tidak ada juga. Kertas ketiga..., itu dia, namanya ada dipojok bawah. Rangga menengok sekali lagi, memastikan bahwa yg tertulis dikertas ketiga itu memang namanya. Benar, tdk salah lagi. Tercetak Ranggadipta Hadiwijaya dideretan nama kertas ketiga. Dari FIB jurusan sejarah. Itu memang benar dirinya. Dia masuk ke kelompok lima disebuah desa di Bojonegoro. Nama2 yg tertera dikertas itu asing semua. Itu berarti, dia tdk sekelompok dgn teman2 sekelasnya--yg juga berarti dia mendapatkan anggota kelompok dari fakultas lain. Itu pasti menjadi sesuatu yg menarik. Rangga suka travelling dan blm pernah mengunjungi daerah Bojonegoro sebelumnya. Siapa tau dari KKN kali ini bnyak pengalaman baru yg bisa dipetiknya. Kalau begitu, hal yg tak boleh terlupa adalah Nikon kesayangannya. Tdk masalah jika desa tersebut belum dijangkau internet. Bagi Rangga bisa mengabadikan moment penting adalah hal yg tdk boleh dilewatkan. Pemandangan dipedesaan yg masih asri lebih menarik ketimbang sekedar koneksi internet. Kinanthi -Kie- menatap lembaran kertas putih yg tertempel di papan pengumuman fakultas ekonomi. Kepalanya sdikit mendongak. Hari ini kelompok KKN dibagikan, sekaligus penentuan tempat untuk KKN. Harapannya hanya satu, : bisa sekelompok dgn orang yg dikenalnya. Kadang Kie benci dgn hal2 baru seperti ini. Dia tdk suka dgn perubahan. Bagi Kie, 'beradaptasi dgn orang2 baru yg berbeda sifat' adalah salah satu betuk perubahan ekstrem. Dengar2, KKN itu menyusahkan. Dalam KKN, para perempuan sering menjadi korban untuk : masak, bersih2 rumah kontrakan yg ditinggali selama KKN, belanja, dan hal2 ribet semacamnya. Selain itu, antar anggota juga harus sabar menyatukan ide demi terwujudnya progam. Padahal, dlm satu anggota kelompok bisa saja terdiri dari 20 anggota, Kie tdk bisa membayangkan susahnya mencari kesepakatan dari bnyak orang. Blm lagi, KKN diadakan didesa, yg pastinya susah sinyal ponsel. Tanpa koneksi internet, listrik ala kadarnya dan hal2 yg menyusahkan lainnya. Susah bagi Kie untuk bisa menyesuaikan diri dgn bnyak orang yg baru dia kenal. Dia lebih suka berkutat dgn laptopnya ketimbang harus bersosialisasi dgn orang2. Dia lebih suka menjelajar internet ketimbang harus berpura-pura ramah kepada orang lain. Jemari Kinanthi menyusuri deretan nama kertas putih yg ditempelkan dipapan pengumuman dgn jari telunjuknya. Satu..., namanya tdk ada. Dua..., namanya juga tdk ada dilembar itu. Kie mencoba sabar, lalu beranjak ke kertas selanjutnya. Tiga..oh...,namanya ternyata tercantum dilembaran kertas ketiga. Kie memastikan sekali lagi. Tdk salah lagi, yg tercantum dilembar kertas ketiga adalah namanya. Kinanthi Olivia, dari Akuntasi, FEB-fakultas ekonomi bisnis- UNAIR, dia mendapatkan tempat KKN di Bojonegoro, tepatnya di Desa Dander, kecamatan Sumber Arum. Kie menelusuri nama lain yg sekelompok dgnnya di desa Dander. Berharap ada orang lain yg dikenalnya, setdknya sekelas di salah satu mata kuliah atau sejurusan dgn dga. Atau kalau tdk  teman SMA yg berasal dari fakultas lain. Kie mulai gelisah. Dari berderet nama itu tak ada seorang pun yg dikenalnya. Memang ada beberap mahasiswa FEB, tp nama2 itu begitu asing dibenak Kie. Dia sekelompok dgn mahasiswa dari fakultas lain. Sekelompok dgn orang2 baru yg tdk pernah ditemuinya. Rasa cemas tiba2 melanda pikirannya. Membayangkan, apa yg harus dilakukan  ipertemuan pertama dgn orang2 baru. Kata2 apa yg harus diucapkan. Sikap seperti apa yg harus ditunjukan. Semua itu semakin membuat Kie khawatir. " Eh, aku sekelompok sama Kinanthi ya! Syukurlah. Setidaknya ada teman yg kukenal."

Detail Buku:
Judul         : Hujan Punya Cerita Tentang Kita
Penulis      : Yuana Dianika
Penerbit     : PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN         :
-
Tebal         : -
Download      : Google Drive



Tidak ada komentar:

Posting Komentar