Sinopsis :
CLEOPATRA adalah saudara perempuan raja Syria, Antiochus III yang dinikahkan dengan raja Mesir, Ptolemy V tahun 193 SM, sebagai upaya damai dan koalisi antara kerajaan Syria dan Mesir untuk menghadang ekspansi Romawi. Ia pun menjadi ratu Mesir, tahun 193-176 SM. Tahun 180 SM ia memegang tampuk pemerintahan Mesir, menggantikan putranya yang masih kecil, Ptolemy VI. Selama berkuasa, ia tergolong sukses dan berhasil menghadang upaya Romawi menjajah Mesir. Cleopatra yang diceritakan dalam novel ini adalah Ratu Mesir VII, lahir tahun 69 SM dan wafat tahun 30 SM. Nama aslinya Thea Philopator. Ia ikut “ber main politik” di usianya yang masih remaja, bersaing dengan saudaranya Ptolemy XIII, setelah kematian ayahnya Ptolemy XII, tahun 51 SM. Selama 4 tahun ia memimpin Mesir bersama Ptolemy XIII
tersebut, hingga kemudian ia disingkirkan adiknya yang masih kecil, Ptolemy XIII, karena ambisi politik beberapa pejabat tinggi istana, yakni Pothinus, Achillas dan Theodotus. Tahun 48 SM, ia dibuang di salah satu wilayah Syria, tempat ia bertemu Julius Caesar pertama kali. Penyingkiran Cleopatra VII ini meng gambarkan konflik internal dinasti Ptolemy Mesir, sekaligus
melemahkan kekuatan militer dan politik Mesir, hingga kemudian untuk pertama kalinya Romawi berhasil menaklukkan Mesir. Cleopatra, nama ratu Mesir Kuno ini, sudah demikian melegenda. Ia terkenal dalam sejarah sebagai wanita yang cantik dan ambisius. Dengan kecantikannya, ia pikat dan taklukkan semua lelaki untuk tunduk, mengabdi dan menuruti ambisi kekuasaannya. Julius Caesar, penguasa Roma yang gagah perkasa, adalah salah satu “korban” ke cantikan Cleopatra. Dia rela meninggalkan takhta hanya untuk Cleopatra. Demikian
juga Mark Anthony, pahlawan perang dan pengawal pribadi Caesar, bagai kerbau yang dicocok hidungnya, mau menuruti kehendak wanita yang dipujanya. Walau untuk itu ia harus membenturkan diri pada tembok yang kokoh. Dengan ambisinya, ia tega meninggalkan dan menyingkirkan saudara kandungnya. Ia hanya mengenal mahkota dan jubah kekuasaan yang melekat di tubuh nya. Untuk mewujudkan ambisi itu, ia menempuh berbagai cara, menyingkirkan keluarga dan orang-orang yang tidak setia, bahkan rela mengorbankan diri dan
harkat kewanitaannya. Tapi dalam diri Cleopatra kita juga menemukan suri-teladan. Rasa nasionalismenya begitu kuat, dan sebagai wanita ia tidak mau dihina dan ditundukkan di bawah kaki lelaki. Memang lantas muncul pertanyaan, apakah perilakunya yang ambisius dan mau mengorbankan diri untuk kepuasan lelaki merupakan tindakan yang tercela? Atau apakah semua tindakannya itu merupakan bukti jiwa ksatria yang mengalir dalam dirinya untuk membela negara dan tradisi leluhur? Alangkah hebatnya orang yang berani dan mau mengorbankan apa pun yang ia miliki hanya untuk membela tradisi leluhur dan kejayaan bangsanya. Atau, apakah bagi manusia kekuasaan dan kejayaan begitu agung sifatnya, hingga manusia bisa berbuat apa saja dan berani mengorbankan apa saja? Novel Cleopatra yang ada di tangan Anda ini adalah saduran dari drama karya Bernard Shaw dengan judul Caesar and Cleopatra. Naskah itu sendiri ditulis tahun 1899, artinya sudah cukup lama naskah itu dibuat, namun hingga sekarang orang masih menyebut nama Cleopatra. Sebuah legenda tidak hanya berhenti pada cerita, tapi bisa memberi pelajaran, sekaligus bahan perenungan. Dengan membaca novel ini, Anda punya kesempatan untuk merenung tentang hakekat kekuasaan. Dan novel ini menjadi “jejak” kisah romantic seorang ratu Mesir dengan kaisar Romawi yang agung, Alexander Julis Caesar, the Great Alexander. Kedatangan Caesar disambut Cleopatra dengan cinta, kehangatan, segala kecerdasan dan ambisinya untuk menguasai dunia bersama kaisar Romawi ini.
Detail Buku:
Judul : Cleopatra
Penulis : Bernard Shaw
Penulis : Bernard Shaw
Penerbit : Idola Qta
ISBN :978-979-22-3998-0
Tebal : -
ISBN :978-979-22-3998-0
Tebal : -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar